ANALISIS
KINERJA PERUSAHAAN DENGAN PENERAPAN METODE EVA ( Economic Value Added) PADA PT.
INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK
Reinhard
Arnold P.S
Eva Khadijah, SE., MM
ABSTRAK
Eva
merupakan alat pengukuran kinerja perusahaan untuk menilai tingkat keberhasilan
perusahaan ditinjau dari sisi kepentingan dan harapan kreditur dan pemegang
saham .
Tujuan
dari penulisan ilmiah ini adalah untuk membandingkan kinerja keuangan
yang dihasilkan
perusahaan dengan penerapan EVA
dibandingkan dengan pendekatan Konvensioal. Dan untuk membandingkan nilai EVA
yang dihasilkan Perusahaan dengan tahun sebelumnya untuk memenuhi tujuan
tersebut maka penulis mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan penulis
yaitu, Laporan Keuangan dan lain-lain. Metode yang digunakan adalah EVA yang
dimana dirumuskan dengan cara NOPAT (Net
Operation Profit After Tax) dikurangi dengan Capital Charges (biaya modal).
Adapun
hasil dari Pembahasan menunjukkan bahwa pada tahun 2006 – 2010 PT Indofood
Sukses Makmur, Tbk menghasilkan nilai EVA yang positif , lalu pada tahun 2006 menghasilkan nilai EVA terendah dan nilai EVA tertinggi
pada tahun 2010 . ini berarti kinerja
manajemen pada PT Indofood Sukses Makmur sudah baik karena mampu mengahasilkan nilai yang positif dan dapat meningkatkan
nilai EVA pada setiap tahunnya.
Kata
kunci : Pengukuran Kinerja Keuangan ,Dengan Penerapan Metode EVA
PENDAHULUAN
Pertumbuhan
ekonomi saat ini berkembang pesat sehingga proses inilah yang memacu para investor untuk menanamkan modalnya pada
sektor bidang usaha tertentu. Sebagai bahan pertimbangan para investor untuk
menanamkan modalnya di suatu lembaga/perusahaan dengan melihat laporan keuangan
yang ada. Kinerja perusahaan mencerminkan prestasi yang telah dicapai oleh
suatu perusahaan dalam waktu dan dapat bertahan dalam persaingan pasar bebas,
perusahaan juga haruslah dapat beroperasi secara terus-menerus.
Untuk
memacu para investor menanamkan modalnya di suatu perusahaan, maka manajemen
dari perusahaan haruslah meningkatkan kinerjanya dengan memperoleh laba bersih
yang maksimal. Karena dengan laba ini para investor dapat menanamkan modal di
perusahaan tersebut sebab dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Adapun
salah satu alat pengukur kinerja perusahaan,yakni menggunakan Economic Value added (EVA) .
Economic
Value Added (EVA) adalah alat untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan yang
lebih memperhatikan ekspetasi para penanam modal ( kreditur dan pemegang saham
). Konsep
EVA merupakan suatu konsep penilaian kinerja keuangan perusahaan yang
dikembangkan oleh Stem Stewart & Co, sebuah perusahaan konsultan manajemen
keuangan di Amerika Serikat. Konsep EVA membuat perusahaan lebih memfokuskan
perhatian ke upaya penciptaan nilai perusahaan dan menilai kinerja keuangan
perusahaan secara adil yang diukur dengan mempergunakan ukuran tertimbang
(weighted) dari struktur modal awal yang ada .
EVA
juga dapat dijadikan tolak ukur bagi manajemen perusahaan untuk memperkirakan
keinginan para investor yang ingin memaksimalkan tingkat pengembalian dana yang
di investasikan dan meminimalisasi biaya yang dikeluarkan, sehingga
mempengaruhi nilai perusahaan .
LANDASAN TEORI
Peranan kinerja
sering kali dipakai sebagai indikator untuk mengukur baik buruknya keadaan
sebuah perusahaan. Salah satu cara untuk mengukur baik atau buruknya suatu
kinerja dapat dilihat dari tingkat output yang dihasilkan oleh suatu perusahaan
guna mempelajari kinerja secara mendalam perlu diketahui makna dari kinerja itu
sendiri.
Kinerja
adalah hasil pemanfaatan secara baik atas sumber daya yang ada Kinerja sering
kali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Tujuan pokok penilaian
kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan
mematuhi standart dan perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar
membuahkan tindakan dan hasil yang di harapkan. Penilaian kinerja perusahaan
digunakan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan kepentingan mereka terhadap perusahaan.
Pengertian EVA menurut Amin Widjaja
Tunggal adalah suatu system manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi
dalam suatu perusahaan, yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat
tercipta jika perusahan mampu memenuhi semua biaya operasi (operating cost) dan
biaya modal (cost of capital) (Amin Widjaja Tunggal, 2001:1).
EVA
adalah laba yang tertinggal setelah dikurangi dengan biaya modal (cost capital)
yang diinvestasikan untuk menghasilkan laba. EVA merupakan suatu tolok ukur
kinerja keuangan yang berbasis nilai. EVA merupakan suatu tolok ukur yang
menggambarkan jumlah absolute dari nilai pemegang saham (shareholder value)
yang diciptakan atau dirusak pada suatu periode tertentu, biasanya setahun. EVA
yang positif menunjukkan penciptaan nilai (Value Creation) sedangkan EVA yang
negative menunjukkan penghancuran nilai (value Destruction).
Dari
beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa EVA merupakan jumlah
uang yang diciptakan oleh perusahaan dengan mengurangkan beban modal dari NOPAT
yang menggambarkan pengembalian atas modal yang dikeluarkan untuk investasi
oleh perusahaan.
Jika
EVA benar-benar menggambarkan arus kas perusahaan yang sebenarnya, mudah
dihitung dan dapat dipahami maka secara otomatis EVA memiliki korelasi positif
yang lebih kuat terhadap perubahan-perubahan terhadap nilai pasar perusahaan.
Hubungan yang dekat dengan penilaian pasar dan menyatukan kepentingan manajer
dengan para pemegang saham merupakan ciri khas EVA sebagai ukuran yang lebih
baik. EVA digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajer sebagai bagian program
pemberian intensif, alasannya adalah EVA memberikan nilai tambah selama periode
tertentu dan EVA dapat diterapkan kepada unit-unit bisnis atau unit lainnya
dari suatu perusahaan besar. Jadi meningkatkan EVA secara teoritis akan
meningkatkan nilai perusahaan dan karenanya ini adalah ukuran yang bagus bagi
kinerja manajer.
Economic
Value Added (EVA) atau nilai tambah ekonomis digunakan sebagai pengukur kinerja
perusahaan. Kinerja merupakan indikator perusahaan yang dapat menilai baik atau
buruknya keadaan sebuah perusahaan serta menilai prestasi yang telah dicapai
suatu perusahaan.
Tolak
ukur yang digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan dengan metode EVA
tentang ada atau tidaknya proses nilai tambah adalah sebagai berikut:
a. Jika
EVA > 0 atau positif, maka telah terjadi nilai tambah pada perusahaan yang
dinilai dengan kata lain memiliki nilai ekonomis.
b. Jika
EVA < 0 atau negatif, maka tidak terjadi proses nilai tambah pada perusahaan
atau dapat dikatakan bahwa semua laba digunakan untuk membayar kewajiban kepada
kreditur dan pemegang saham.
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan data sekunder yang penulis dapatkan dari internet, khususnya
neraca konsilidasi dan laporan laba rugi PT Indofood Sukses Makmur, Tbk
sedangkan akun-akun yang dibutuhkan untuk menghitung EVA yaitu, laba bersih
setelah pajak, modal kerja, modal yang diinvestasikan, biaya modal dan ekuitas
serta capital charges.
PEMBAHASAN
Rangkuman Hasil Penelitian
Berdasarkan
hasil perhitungan EVA PT Indofood Sukses Makmur,Tbk telah menunjukkan bahwa
untuk tahun 2006-2010 nilai EVA yang diperoleh adalah positif. Hal ini terjadi
karena pada tahun 2006-2010 perusahaan sudah dapat memenuhi keinginan untuk
mendapatkan keuntungan bagi intern perusahaan dan juga pihak investor yang
telah menanamkan modalnya di PT indofood Sukses Makmur, Tbk . Nilai tambah ini
didapat setelah perusahaan dapat memenuhi kewajiban untuk mengganti resiko
usaha dari modal yang ditanamkan oleh investor.
Pada
tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar 213.314, hal ini terjadi karena adanya kenaikkan
kenaikkan nilai NOPAT yang diperoleh dari peningkatan laba perusahaan pada
tahun 2007. Pada tahun yang sama terjadi peningkatan pula pada nilai capital
charge yang naik pada tahun tersebut , hal ini disebabkan karena banyaknya para
investor yang telah menanamkan modalnya di PT Indofood Sukses Makmur,Tbk. Nilai
EVA positif yang didapat perusahaan pada tahun 2007 dikarenakan menurunnya
nilai WACC atau persentase dari biaya ekuitas dan biaya hutang perusahaan . Invested
capital tahun 2007 juga meningkat akibat dari jumlah modal yang ditanamkan
tahun 2007 mengalami kenaikkan sebesar 2.601.624 dari tahun 2006. Kenaikan
NOPAT di tahun 2007 ini,
berlanjut di tahun 2008 yang cukup
sebesar 500.979. Kenaikan ini di sebabkan oleh adanya kenaikan laba bersih yang di sertai
dengan naiknya biaya bunga di bandingkan tahun 2007 .Invested Capital pada
tahun 2008 mengalami
peningkatan sebesar 1.534.250,
dari tahun 2007 .
Peningkatan ini terjadi di karenakan oleh adanya peningkatan WCR dan aktiva tetap setelah dikurangi dengan
akumulasi penyusutan tetapi kas
mengalami penurunan. Pada tahun 2008 persentase WACC mengalami kenaikan kembali sebesar 0,4% dari tahun 2007. Kenaikan ini
terjadi karena penurunan nilai pajak penghasilan dengan penurunan
persentase cost of equity dan tingkat
modal dari ekuitas. Pada tahun 2008 capital charges naik
sebesar 87.644, dari tahun 2007. Kenaikan ini di sebabkan oleh dan naiknya invested capital
dan persentase WACC sebesar 0,4%. Pada tahun 2008 perusahaaan mengalami
kenaikan pada nilai EVA sebesar 413.335,
dari tahun 2007.
Pada tahun 2009, kenaikkan
NOPAT juga terjadi yaitu sebesar
1.425.174 dari tahun 2008. Kenaikan ini di sebabkan
oleh kenaikan laba bersih dan juga
adanya kenaikan biaya bunga. Invested Capital untuk tahun 2009 juga mengalami
kenaikan sebesar 2.634.402, dari tahun 2008. Peningkatan ini terjadi
karena adanya kenaikan WCR, dan aktiva tetap setelah dikurangi
akumulasi penyusutan dan kenaikan nilai kas. Karena kenaikan kas ditahun 2009 dari tahun 2008. Pada tahun
2009 WACC mengalami kenaikan
sangat tinggi sebesar 0,59% dari tahun 2008. Peningkatan ini terjadi
karena adanya kenaikan tingkat modal dari ekuitas dan penurunan cost of equity. Pada tahun 2009 nilai capital charges mengalami kenaikan yang
cukup signifikan sebesar 162.003,25, dari tahun 2008. Peningkatan ini terjadi
karena naiknya persentase WACC yang sangat tinggi dengan nilai invested
capitalnya naik. Pada tahun 2009 juga nilai
EVA mengalami kenaikan sebesar 1.263.170,75 ,
dari tahun 2008.
Peningkatan NOPAT
terjadi kembali di tahun 2010
sebesar 507.431
dari tahun 2009. Peningkatan ini di sebabkan oleh peningkatan laba bersih
perusahaan yang cukup signifikan dan kenaikan pada biaya
bunga. Invested Capital untuk tahun
2010 mengalami peningkatan cukup tinggi
dari tahun – tahun sebelumya yaitu sebesar 10.466.791, dari tahun 2009. Peningkatan ini di karenakan oleh adanya
penurunan WCR dan kenaikan kas yang cukup tinggi serta aktiva tetap setelah dikurangi akumulasi
penyusutan. Persentase
WACC untuk tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 0,89% dari tahun 2009. Penurunan ini di sebabkan oleh adanya
penurunan pada cost of equity
. Pada tahun 2010 nilai capital charges mengalami kenaikan yang
sebesar 40.473,6, dari tahun 2009. Hal ini di sebabkan oleh adanya
penurunan pada WACC walaupun terjadi kenaikan pada invested capital. Pada tahun 2010 perusahaan kembali mengalami peningkatan pada
nilai EVA sebesar 466.957,4.
Dapat di
lihat dari data di atas nilai EVA periode 2006-2010 bernilai positif atau telah terjadi proses
nilai tambah ekonomis pada perusahaan yaitu PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk dan penciptaan
nilai EVA
tertinggi Selama periode 2006-2010 yaitu di tahun 2010 dan nilai terendah berada ditahun 2006. Hal
ini terjadi karena adanya penurunan penjualan . Seharusnya perusahaan Meningkatkan produk dengan cara membuat inovasi serta
produk-produk yang baru.
Kesimpulan
dan Saran
Kesimpulan
Setelah dilakukan perhitungan dan
analisis kinerja perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur, Tbk maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut
:
1. Dengan menggunakan metode EVA ( Economic Value
Added) hasil analisis kinerja keuangan selama periode 2006-2010 pada PT Indofood
Sukses Makmur, Tbk, bahwa perusahaan telah menciptakan nilai EVA yang positif yang dari tahun ke tahun meningkat, dimana
nilai EVA tertinggi terdapat pada tahun 2010 yaitu dengan nilai sebesar 3.592.588,57
dan nilai EVA terendah terdapat pada tahun 2006 yaitu dengan nilai sebesar
1.102.376,08 artinya perusahaan menghasilkan nilai tambah ekonomis, selain
menambah keuntungan perusahaan juga memberikan profit bagi investor dan meyakinkan
mereka untuk menanamkan modalnya dalam jangka panjang.
- Untuk meningkatkan nilai tambah pada laporan keuangan pada periode selanjutnya yaitu dengan cara meningkatkan nilai laba Operasi (NOPAT), karena NOPAT merupakan salah satu penentu dari perhitungan EVA perusahaan dan indikator yang digunakan dengan cara meningkatkan penjualan dan menekan biaya-biaya, Untuk mendapatkan nilai laba yang maksimal yaitu dengan cara meningkatkan penjualan produk serta meningkatkan inovasi pada setiap produk baru yang di sertai dengan promosi yang maksimal pula.
Saran
Berdasarkan analisis dan kesimpulan yang
dihasilkan yang menyatakan bahwa kinerja keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk
sangat baik dan mampu menciptakan nilai tambah perusahaan yang positif, karena
banyak investor dalam memutuskan untuk menanamkan modalnya di suatu perusahaan
menggunakan metode EVA untuk mempertimbangkan kinerja perusahaan tersebut.
maka penulis menyarankan sebaiknya
perusahaan tetap mempertahankan kinerjanya serta perusahaan harus tetap
meningkatkan nilai NOPAT dan mengurangi capital charges setiap tahunnya, karena
jika nilai capital charges lebih besar daripada NOPAT akan mempengaruhi nilai
EVA.
DAFTAR PUSTAKA
Hery. 2009. Akuntansi Keuangan Menengah 1. Jakarta: Bumi Aksara
Mardiasmo.2001.Akuntansi Keuangan Dasar.Universitas Gajah
Mada : Yogyakarta
Sadeli, Lili M. 2009. Dasar-
Dasar Akuntansi. Jakarta: Bumi Aksara.
Soemarso, S.R. 2004. Akuntansi
Suatu Pengantar Edisi 5. Salemba Empat : Jakarta
Widjaja Tunggal, Amin. 2008. Memahami Economic Value Added (EVA).
Harvarindo, Jakarta.
Widjaja Tunggal, Amin. 2008. Pengantar
Konsep EVA dan VBM. Harvindo, Jakarta.
Wibowo, Luki Bani.2005. Pengaruh Economic Value Added dan
Profitabilitas Perusahaan
Terhadap Return
Pemegang Saham. Universitas Islam Indonesia: Yogyakarta
Young, S. David dan O’ Byrne Stephen. 2001. EVA dan Manajemen Berdasarkan
Nilai Panduan Praktis untuk Implementasi Salemba Empat:
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar